Jumat, 25 Maret 2016

CARA TERNAK BURUNG PERKUTUT DAN MERAWATNYA


  1. Kandang penangkaran burung perkutut
  2. Kandang penangkaran  dapat dibuat oleh siapa saja, karena bentuk dan ukurannya sangat sederhana. Yang penting burung dikandang dapat terbang dan mengepakan sayap secukupnya. Berbagai model dan desain kandang banyak dikembangkan oleh para peternak. Dari kandang ukuran ideal hingga kandang yang seadanya memanfaatkan sangkar ranji yang berbentuk persegi .

  3. Kandang penangkaran, hal yang perlu diperhatikan dan penting adalah posisi penempatan kandang. Jangan sampai kandang ditempatkan  pada ruang yang tertutup yang tidak terkena sinar matahari langsung. Usahakan penempatan kandang di tempat terbuka atau beberapa jam kandang mendapat sinar matahari langsung, khususnya sinar pagi hari dn jika memungkinkan kandang menghadap ke timur.

    Struktur penempatan kandang bisa dilakukan secara berkelompok berhadap-hadapan menjadi satu atap . Bagian tengahnya dapat digunakan sebagai pintu utama. Kondisi ini lebih aman, selama kita dalam kandang karena pintu utama tertutup.
    Ukuran kandang ideal|
    Ukuran kandang mestinya tidak baku tergantung dari lahan yang dimiliki oleh peternak, namun alangkah baiknya apabila akan menentukan keberhasilan ternaknya.

    Ukuran kandang ideal bagi penangkaran perkutut ialah tinggi 180 cm, panjang 125 cm – 150 cm atau makin panjang, dan lebar 60 cm – 90 cm. apabila lahan yang tersedia tidak mencukupi untuk membuat kandang ukuran ideal, dapat juga diperkecil ( T. 150 x P. 100 x L. 50 ) cm. Lantai dapat digunakan pasir, pasir yang bagus adalah pasir pantai yang putih atau pasr yang bercampur dengan batu bata merah yang sudah ditumbuk. Lntai dari semen pun tidak menjadi masalah. Pasir digunakan untuk menjaga kelembapan dan untuk kipu serta asinan burung.

    Atap dapat digunakan genting, asbes gelombang, kayu, atau fiber namun yang tidak tembus cahaya. Atap jangan sekali-kali menggunakan seng karena seng dapat menyebabkan suhu kandang menjadi panas sehingga dapat mengakibatkan telur kopyor.

    Kontruksi kandang
    Kontruksi kandang dapat digunakan kayu, bambu, besi, ataupun aluminium, yang penting kontruksi kandang kuat dan kokoh sehingga dapat menahan beban atap atau yang lain sehingga tidak akan roboh.

    Sirkulasi udara
    Dalam penempatan kandang ternak juga harus diperhatikan sirkulasi udaranya, karena burung perkutut termasuk hewan yang menyukai angin sepoi-sepoi. Angin jangan terlalu kencang, apalagi basah. Hal ini dapat menyebabkan tubuh perkutut rentan dan mudah sakit, apalagi bayi piyikan.

    Apabila sirkulasi udara tidak baik, pada siang hari suhunya menjadi panas, mengakibatkan suhu dalam kandang akan meningkat, perkutut enggan bertelur dan apabila sudah ada, telurnya akan kopyor. Oleh karena itu, untuk membuat kandang penangkaran, perlu dipikirkan bagaimana mengatur sirkulasi udara.

    Memilih indukan
    Dalam beternak perkutut tentunya akan selalu menghadapi berbagai masalah. Untuk itu, dipersiapkan mental bagi peternaknya dahulu. Selain mental, dituntut juga lebih sabar dan teliti dalam memilih calon indukan.

  1. Memilih induk burung perkutut yang baik

  1. Ciri – Ciri indukan yang baik secara umum, antara lain:
    1)    Badan bongkok dan agak panjang
    2)    Kepala agak besar dan berkesan gagah
    3)    Batok kepala berparit dalam dan panjang
    4)    Paruh lurus, bagian bawah tebal
    5)    Lubang hidung sempit dan lurus
    6)    Mata agak lebar dan tajam
    7)    Sisik kaki rapi
    8)    Rongga suara besar
    9)    Supit renggang dan tebal
    10)    Warna bulu cerah dan tegas

Ciri fisik burung perkutut yang baik

a.    Induk jantan
Dalam menentukan induk jantan, para peternak umumnua memperhatikan fisik, irama suaranya, dan genetisnya. Berikut ini beberapa pedoman sederhana untuk memilih induk jantan dilihat dari segi fisik dan irama suaranya.

1.    Fisik
Ciri fisik yang perlu di amati yaitu:
A)    Sruktur tulang dada.
Semakin lebar tulang dada, kemampuan bernapas semakin baik sehingga suaranya akan lebih panjang.

B)    Struktur kantung suara
Semakin besar kantung suara, semakin baik irama suaranya.

C)    Struktur tubuh
Tubuh yang kokoh dan gagah saat bertengger semakin rajin frekuensi suaranya.

D)    Bulu 
Bulu y6ang halus dan mengkilat pada dada, semakin halus dan bening suaranya, jika bulu dada halus, tetapi suram suara halus namun serak.

2.    Irama suara
Patokan untuk menentukan kualitas suara perkutut secara tradisional, yaitu:
a)    Irama suara depan
b)    Irama suara tengah
c)    Irama suara ujung
d)    Induk betina

Beberapa patokan untuk memilih induk betina, antara lain:
1)    Postur tubuh harus tegap
2)    Struktur tulang dada harus lebar, dan
3)    Irama suara disesuaikan dengan suara induk jantan.

Berikut ini beberapa tehnik perjoohan calon induk perkutut;

a.    Bulu sayap direkat
Sifat perkutut jantan lebih agresif dibanding perkutut betina, bahkan ada yang lebih ganas. Umumnya, saat dijodohkan, perkutut jantan selalu mengejar dan mematuki perkutut betina, dan apabila ini dibiarkan, akan mengakibatkan cedera pada perkutut pasangannya. Untuk menanggulangi hal itu, diupayakan bulu sayap induk jantan kurang lebih 4-5 helai, baik kiri maupun kanan direkat, dengan isolasi atau lebih ekstrem lagi bulu sayap diserit. Hal ini untuk mengurangi daya serang perkutut jantan terhadap perkutut betina dan mengalihkan perhatian.

b.    Mengurung sangkar dalam kandang
Perkutut dimasukkan dalam kandang perjodohan, namun salah satu induk di tempatkan dalam sangkar, kemudian sangkar dimasukkan  kedalam kandang perjodohan. Sebaiknya, induk betina yang berada dalam sangkar. Apabila psangan induk mulai akrab, perkutut yang ada di sangkar dilepas ke kandang perjodohan.

c.    Mendekatakan sangkar
Induk perkutut sebelum dilepaskan dalam kandang penangkaran dipertemukan terlebih dahulu dengan cara mendekatkan kedua induk yang berbeda sangkar. Apabila kedua induk sudah muncul tanda-tanda akrab, segera masukkan ke kandang penangkaran. Cepat lambatnya cara ini tergantung dari sifat kedua induk perkutut.

d.    Satu jantan banyak betina
Cara ini digunakan bagi induk jantan yang memiliki sifat agresif dan ganas. Caranya, satu ekor perkutut jantan dilapaskan pada kandang perjodohan yang telah berisi banyak perkutut betina. Dengan harapan, perkutut jantan dapat memilih pasangannya sesuai dengan selera.apabila perkutut jantan sudah menmukan jodohnya, pasangan induk diambil dan dimasukan kedalam kandang penangkaran.

C.    Makanan Perkutut
1.    Pemberian Makanan
Pakan perkutut  berupa biji-bijian, yang terdiri dari campuran jewawut, ketam hitam, milet, beras merah, gabah merah, canary seed, dan godem. Campuran makanan diusahakan sesuia dengan kegemaran burung., Makanan burung yang baik, keadaannya masih baru dan segar, tidak berbau. Makanan yang sudah lama, jangan sekali kali disodorkan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan burung. Biji- bijian bahan makanan harus dipilih yang berisi, mentes, dan jangan sampai keropos, bebas penyakit, dan bersih.

Pemberian pakan pada burung disesuaikan dengan kebutuhan,  hal ini untuk menjaga kondisi tubuh burung. Burung yang diternakan dengan burung untuk lomba pemberian pakannya berbeda. Konsumsi pakan burung kurang lebih 10 % dari berat badan. Namun, agar tidak kehabisan pakan, sebaiknya diberi pakan yang lebih banyak sebagai cadangan. Begitu juga pemberian minum jangan sampai kehabisan, air minum harus selalu bersih, baru, dan segar.

Pada kandang ternak, sebaiknya diberi pasir, batu-batuan, atau pecahan batu bata merah. Pemberian ini dimaksud agar burung dapat makan batu-batuan/pasir sebagai asinan dan sebagai alat bantu mencerna makanan dan merupakan sumber mineral.

semoga bermanfaat bagi semua..

Cara Ternak Kenari Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Membedakan jenis kelamin Burung Kenari

Hal pertama yang harus anda perhatikan adalah jenis kelamin Burung Kenari. Anda harus bisa membedakan Kenari jantan dan betina. Ada beberapa cara membedakannya:
  • Ketika umur 5 bulan atau lebih, Kenari jantan warnanya lebih terang dan pada bagian tertentu warnanya lebih tajam, terutama dekat kepala. Sedangkan betina, pusat kepala yang berwarna kuning sangat terang.
  • Bentuk kepala Kenari jantan itu pipih, sedangkan betina bentuk kepalanya bulat
  • Apabila dicampur, Kenari betina akan duduk lebih rendah karena struktur badannya bulat.
  • Dubur Kenari jantan memiliki tonjolan, sedangkan betina tidak memiliki tonjolan pada duburnya.

2. Bibit

Memilih bibit Burung Kenari yang baik akan menghasilkan anak Kenari yang baik pula. Pilihlah Kenari jantan yang berumur 8 bulan, tubuhnya ramping dan memanjang. Sedangkan Kenari betina berumur 6 bulan, bentuk tubuhnya bulat.

3. Sangkar atau Kandang

Sangkar Kenari dapat membeli di pasar, pilihlah yang berukuran tidak terlalu sempit untuk Kenari. Sebaiknya anda memilih sangkar yang ada sekatnya di tengah dan memiliki dua pintu. Tempatkan sangkar pada dinding supaya tidak goyang dan jauhkan dari keramaian.

4. Penjodohan

Proses penjodohan Burung Kenari dapat dilakukan dengan cara memasukkan Burung Kenari jantan dan betina pada sangkar yang sudah bersekat. Tujuannya supaya Kenari jantan dan betina saling kenal dahulu. Jika sudah waktunya kawin, sekat harus diambil.
Berilah sarang pada kandang betina yang bisa anda buat dari daun cemara, serta taburkan daun pada lantai sangkar.
Masa pengeraman Burung Kenari biasanya 12-14 hari. Saat proses pengeraman, anda bisa menambahkan lampu, tujuannya untuk menjaga suhu dalam sangkar.

5. Pakan

Pakan Burung Kenari berupa voer yang bisa anda dapatkan di toko penjual pakan burung. Selain itu, anda bisa menambahkan pakan cacing dan serangga. Untuk minum, anda dapat menambahkan vitamin supaya asupan protein dan vitaminnya terpenuhi.

6. Perawatan

Perawatan ternak Burung Kenari yakni selalu menjaga kebersihan sangkar atau kandang, tempat pakan dan minum. Demikian penjelasan tentang budidaya Burung Kenari yang bisa anda coba. Semoga budidaya Burung Kenari anda sukses.
Cara Berternak Burung Cucak Rawa

Saat ini popularitas burung cucak rowo di tengah-tengah masyarakat kian meningkat. Di kalangan para pecinta cucak rowo, burung ini bisa dihargai sangat mahal jika memiliki kualitas unggulan atau sudah jadi. Terlebih lagi jika burung telah memenangi lomba yang berskala regional apalagi nasional, harganya akan meroket hingga mencapai ratusan juta rupiah. Penangkaran cucak rowo telah dilakukan oleh banyak orang di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Medan, Malang, Mojokerto, Kalimantan, dan di berbagai daerah lainnya.
Cucak Rowo
Cucak Rowo
Gambar Cucak Rowo


Budidaya cucak rowo bisa menjadi usaha atau bisnis yang sangat menguntungkan, mengingat para penggemar cucak rowo tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Di sini kita akan membicarakan tentang bagaimana cara budidaya cucak rowo yang baik dan benar. Untuk mendapatkan hasil optimal, teknik budidaya cucak rowo harus kita pelajari dengan seksama. Ini karena ada beberapa hal khusus dalam teknik beternak cucak rowo yang cukup rumit apabila kita tidak mempelajarinya dengan baik.

Memilih Indukan Cucak Rowo


Untuk mendapatkan bibit-bibit cucak rowo yang bermutu tinggi maka kita juga perlu memilih indukan jantan dan betina cucak rowo yang bermutu tinggi pula. Cucak rowo yang memiliki reputasi bagus, seperti memenangkan lomba atau bisa berkicau dengan suara yang sempurna, adalah burung yang pas untuk dijadikan indukan. Selain memperhatikan suaranya, pemilihan indukan juga dilakukan dengan memperhatikan postur tubuh cucak rowo. Indukan yang baik memiliki tubuh yang sempurna dan bebas dari penyakit, dengan panjang tubuh sekitar 28 cm (dari kepala hingga ekor).

Pembuatan Kandang


Jika kita berniat untuk serius membudidayakan cucak rowo, maka kita perlu menyiapkan tempat-tempat penangkaran atau kandang yang ideal untuk memelihara cucak rowo. Untuk indukan-indukan cucak rowo, luas kandang yang ideal yaitu sekitar 2 meter panjang x 1 meter lebar x 2,5 meter tinggi. Setelah mendapatkan indukan jantan dan betina yang pas, maka kita masukan keduanya ke dalam kandang tersebut agar selanjutnya induk induk betina bertelur dan menghasilkan bibit-bibit cucak rowo yang bermutu.
Kita juga perlu menyiapkan kandang-kandang untuk cucak rowo muda yang telah siap untuk dikarantina. Luas kandang bisa kita buat standar saja, dan sama dengan kandang induk, kita tambahkan batang pohon dengan ranting-ranting untuk hinggap. Kandang biasanya dibuat tertutup dengan dilapisi kain atau bahan-bahan lain agar burung tidak mudah stres, namun ada juga beberapa peternak yang memilih untuk membuat kandang-kandang tetap terbuka dengan dinding-dinding yang terbuat dari kawat strimin.

Makanan Cucak Rowo


Pemeliharaan cucak rowo cukup sederhana apabila kita telaten. Salah satu hal penting di dalam cara beternak cucak rowo yaitu pemberian pakan dengan tepat. Buah-buahan seperti pisang dan pepaya adalah makanan yang sangat disukai oleh cucak rowo. Selain itu, jangkrik dan cacing juga bisa diberikan sebagai penambah nutrisi bagi burung. Kita juga bisa mencampurkan vitamin pada makanannya agar burung lebih bugar sehingga bisa berkicau dengan lebih baik.

Memelihara Kebersihan Kandang

Satu hal lagi yang penting di dalam pembahasan cara ternak cucak rowo yaitu memelihara kebersihan kandang. Aktivitas ini perlu dilakukan oleh para peternak kira-kira setiap empat hari sekali. Kita harus membersihkan kotoran-kotoran burung supaya penyakit tidak mudah berkembang di dalam kandang. Selanjutnya kita juga perlu menyemprot burung (memandikan burung) setiap pagi supaya badan burung lebih segar.
Di dalam kandang juga perlu kita siapkan sarang bagi mereka berupa serabut kelapa. Lokasi yang paling tepat untuk membudidayakan cucak rowo yaitu di tempat yang tenang dan mendapatkan cahaya sinar matahari yang cukup. Burung-burung sebaiknya kita jemur di bawah sinar matahari pada pagi hari supaya mendapatkan asupan vitamin D agar badannya lebih sehat.

Cara Budidaya Jalak Putih


     Untuk menjodohkan Jalak Putih lebih baik menggunakan sistem koloni, supaya burung bisa memilih sendiri pasangan nya, kalau pilih sendiri kan sesuai dengan selera burung dan tidak dipaksakan, karena hal yang memaksa atau dipaksa tidak akan menghasilkan kebahagiaan.

    Burung di campur jadi satu kandang, usahakan kandang terkena sinar matahari, kemudian pacu dengan jangkrik supaya burung cepat birahi. 
Setelah itu amati burung yang berkreasi dan berdekat-dekatan, semprot dengan cairan berwarna bisa menggunakan teres atau zat pewarna lainya untuk memudahkan dalam penangkapan burung yang selanjutnyapisahkan dalam kandang sekat.
Kelemahan menggunakan sistem koloni, jumlah burung harus lebih dari satu pasang dan memerlukan kandang dengan ukuran yang lebih besar. Tetapi keuntungan menggunakan sistem koloni kita tidak usah susah-susah mensilangkan antara burung satu dengan burung yang lain.
Kalau cuma punya satu pasang juga bisa dijodohkan, yang pertama dilakukan pastikan kalau jenis kelamin burung sudah pasti jantan betina, untuk membedakanya bisa baca Cara Membedakan Jalak Putih Jantan Betina disini, atau bisa di tanyakan ke pakar / penangkaran yang sudah kita yakini.
Kemudian burung jantan betina di dekatkan kurang lebih 1 minggu dengan kandang tetap di sekat atau dua kandang yang terpisah, ini di maksudkan supaya burung bisa saling kenal. Setelah burung sudah saling kenal, lepaskan sekat atau jadikan burung jadi satu kandang, langsung dimasukkan kandang besar sekalian juga tidak apa-apa.
Amati beberapa saat, terjadi perkelahian atau tidak. Kalo terjadi perkelahian, pisahkan kembali, kalo tidak biarkan tetap satu kandang.
Setelah beberapa bulan amati burung mengalami perkembangan atau tidak. Perkembangan disini dalam arti burung semakin dekat dengan pasanganya atau tidak, terlihat dari kreasi burung tersebut, kalo burung yang satu terbang pindah tempat burung yang satunya mengikuti. Kemudian beri daun cemara di bawah kandang untuk tempat sarang, kalo burung mau mengambil dan membawanya ke sarang, berarti burung tersebut sudah mau produksi, tinggal ditunggu saja.

Salah seorang guru terbaik untuk penangkaran berbagai jenis burung jalak adalah Drs Sukardi, pemilik Kere Ayem Bird Farm di kawasan Cileungsi, Bogor. Tidak heran jika pria kelahiran Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, itu dipercaya sebagai ketua Paguyuban Penangkar Jalak Bali (PPJB). Om Sukardi tak hanya piawai menangkar jalak bali, tetapi juga jalak putih, jalak suren, juga cucakrowo dan murai batu. Bahkan kini dia sedang mengembangkan jalak suren albino yang jarang dimiliki orang.
1. Kontruksi kandang penangkaran
Kandang penangkaran burung jalak
Burung jalak membutuhkan suasana kandang yang tinggi.
—-
Ukuran kandang penangkaran bersifat relatif, sebab tergantung ketersediaan lahan. Tetapi idealnya, kandang berukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2,25 meter.
“Jalak memang menyukai suasana kandang yang tinggi. Tetapi jika lahan tak mencukupi, boleh juga menggunakan kandang mini dengan ukuran 1 x 1 m2 dan tinggi 1 meter,” kata Om Sukardi.
Sama seperti kandang murai batu dan cucakrowo, dinding bagian belang serta samping kiri dan kanan bersifat tertutup. Anda bisa menggunakan batu bata atau batako sebagai dindingnya, dan sebaiknya tidak perlu diplester semen agar kelembaban kandang terjaga.
Fungsi dinding-dinding ini untuk mencegah pasangan induk melihat pasangan lain di sisi kiri dan kanan. Sebab, ini akan mengganggu proses reproduksinya.
Adapun dinding depan bersifat terbuka, yang tertutup kawar ram. Bagian atasnya juga dibiarkan separo terbuka. Separo bagian ditutup asbes / seng, separo lagi ditutup kawat ram.
Lantai kandang cukup dari tanah agar mudah menyerap kotoran, sekaligus menjaga agar suasana kandang tetap lembab.
Sediakan tangkringan sebagai kelengkapan utama bagi burung-burung petenggar. Dalam hal ini, Om Sukardi menyarankan penggunaan tangkringan dari balok kayu (persegi), bukan yang bulat. Sebab tangkringan persegi lebih mudah dicengkeram.
Bak mandi sebagai sarana mandi juga wajib disediakan. Sarang terbuat dari kayu atau tripleks, berbentuk boks, dengan ukuran 25 x 25 x 35 cm2, yang ditempatkan di bagian atas.
Untuk memudahkan panen anakan, kotak sarang bisa ditempatkan di luar, namun pintu sarang menghadap ke dalam kandang. “Jadi, dari luar kita bisa melihat telur dan anakan yang baru menetas,” ujarnya.
Kotak sarang burung jalak
Untuk memudahkan pemantauan, kotak sarang berada di luar.
—-
2. Seleksi calon induk
Jika kandang sudah ada, kita bisa memulai penangkaran dengan menyeleksi calon induk jantan dan betina. Usahakan umur di atas 1-2 tahun, sebab burung sudah dalam kondisi siap kawin. Pilih calon induk yang berkarakter jinak / tidak liar, karena sangat membantu proses penjodohan dan perawatan selanjutnya.
3. Proses penjodohan
Proses penjodohan diawali dari perkenalan antara burung jantan dan betina. Masukkan keduanya ke dalam sangkar terpisah, namun dalam posisi didempetkan. Ya, proses ini tak berbeda dari pra-penjodohan burung kicauan lainnya.
Jika sudah saling mengenal, akan terlihat tanda-tanda di mana kedua burung selalu ingin berdekatan. Itulah saatnya kedua burung dimasukkan ke kandang penangkaran yang telah disiapkan sebelumnya.
Jalak suren albino
Pasangan jalak suren albino di Kere Ayem BF Bogor.
—-
4. Masa reproduksi / berkembang biak
Untuk memenuhi kebutuhan pakan indukan, Anda bisa menyediakan voer sebagai pakan utama. Adapun extra fooding (EF) berupa jangkrik, ulat hongkong, dan pisang kepok. Dengan kebutuhan pakan seperti ini, pasangan induk akan cepat berproduksi.
Induk betina akan bertelur sekitar 1 minggu setelah berjodoh. Selanjutnya dia mengerami telur sampai menetas. Begitu menetas, anakan tetap dibiarkan bersama induknya selama 1 bulan.
5. Perawatan anakan burung jalak
“Anakan yang sudah berumur 1 minggu bisa dipanen dan dipindahkan ke boks inkubator. Selama berada dalam boks inkubator, burung ditempatkan pada besek masing-masing. Bagian atas ditutup menggunakan bahan dari rotan, agar anakan burung bisa beristirahat.
Boks inkubator anakan burung jalak
Umur 1 minggu, anakan jalak dipanen dan dipindah ke boks inkubator.

Pakan lolohan untuk anakan jalak berupa adonan voer, atau voer yang sudah dilembutkan dan diberi sedikit air hangat agar bisa dicerna organ pencernaannya yang masih primitif.
Jarak waktu pemberian adonan voer adalah 1 jam sekali, dan secara bertahap dikurangi menjadi 2 jam sekali, 3 jam sekali, dan seterusnya. Hal ini dilakukan sampai anakan jalak berumur 1 bulan lebih, atau sudah bisa makan sendiri.
Setelah anakan bisa makan sendiri, jangkrik kecil bisa diberikan diberikan 3 kali sehari: pagi, siang, dan sore hari. Porsi setiap pemberian 5 ekor. Sebelum diberikan, bersihkan dulu kaki-kaki jangkrik.
Umur 1,5 bulan – 2 bulan, anakan jalak sudah bisa dipasarkan. Seperti dijelaskan di atas, harga anakan jalak bali saat ini mencapai Rp 9 juta / pasang, dan jalak putih Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per pasang.
Bagaimana, tertarik untuk menangkarnya? Jika Anda kesulitan memperoleh calon induk, silakan kontak Om Sukardi dengan alamat seperti di bagian bawah artikel ini. Selamat beternak.






Senin, 21 Maret 2016

CARA TERNAK BURUNG KACER DAN JENIS JENIS-NYA

1.Kacer Poci
gambar kacer poci sumatra 
   Burung yang bernama latin Copsychus saularis ini merupakan salah satu jenis burung yang juga mempunyai perawakan dan kicauan gacor ngobra yang mengagumkan. Kacer poci / sekoci atau juga dikenal dengan nama kacer sumatera ini mempunyai ciri-ciri yang cukup mudah untuk dikenali. Anda bisa lihat, terdapat kombinasi warna bulu hitam dan putih di setiap tubuhnya. Dadanya bewarna putih, baik punggung dan warna bola matanya berwarna hitam. Sementara itu di bagian kedua sayapnya terdapat perpaduan warna hitam dan putih. Karena warna dada yang putih, maka sebagian orang juga menyebut burung ini dengan nama kacer putih atau dada putih. Wilayah penyebaran kacer ini meliputi China, India, Nepal, Thailand, Filipina, Malaysia dan Indonesia.

2. Kacer Lokal

gambar kacer hitam jawa
   Kacer jawa juga merupakan burung dari keluarga Muscicapidae yang menarik. B
aik dari segi kicau gacor maupun penampilan, burung yang bernama latin Copsychus sechellarum ini juga mempunyai daya tarik pada bagian warna hitam yang dimilikinya. Salah satu jenis kacer ini juga mempunyai perawakan yang mudah dikenali pada bagian warna bulunya. Tidak sulit untuk mengenali kacer hitam ini, sebab hampir seluruh tubuh bewarna hitam pekat. Hanya saja yang membedakan hanya pada bagian sayapnya, yakni berwarna hitam dan putih. Selain itu, burung kacer yang satu ini juga dikenal pandai menirukan ritme kicauan yang dikeluarkan dari jenis burung lain.

3. Kacer Madagaskar

   gambar kacer madagaskar
   Untuk jenis kacer ini sedikit berbeda, sebab ia berasal dari benua Afrika. Jika dilihat sekilas, kacer madagaskar ini mirip dengan sejenisnya, namun tetap ada beberapa bagian yang berbeda pada warna bulunya. Jika Anda perhatikan secara seksama, warna bulunya sedikit kebiru-biruan. Terlebih lagi saat ia terkena sinar matahari, maka warna justru terlihat lebih biru. Terdapat 3 spesies yang tersebar di seluruh dunia, namun hanya jenis kacer ini yang paling laku di Tanah Air. Meskipun dari benua Afrika, karakter suara gacor maupun ngeroll yang dimiliki tidak jauh berbeda dengan sejenisnya dan juga pandai menirukan ritme suara jenis burung lain.

4. Kacer Kalimantan

gambar kacer kalimantan

   Terdapat kacer kalimantan yang sudah terbagi menjadi ras dan spesies, mulai dari ras Copsychus Solaris Musicus, Pluto dan Adamsi. Ras pertama mempunayi warna dominan hitam dan putih yang terdapat pada perut hingga pantat. Untuk ras kedua dan mempunyai ciri bulu bewarna yang hitam pekat dan sedikit warna putih. Wilayah penyebaran jenis burung kacer ini meliputi kalimantan barat, timur dan utara. Pada dasarnya tidak hanya ada di kalimantan saja, jenis burung kacer ini sebenarnya juga dapat ditemui di hampir semua pulau di Tanah Air seperti pulau bali, nias dan bangka belitung. Lebih tepatnya, nama yang diberikan ini hanya istilah saja saat ia berada di pulau kalimantan.



     Cara Ternak Burung Kacer : Burung kacer sekarang marak untuk peliharaan di rumah ataupun untuk peliharaan di rumah dan mungkin bisa juga untuk bisnis burung. Burung Kacer atau Magpie Robin yang populer di Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang sering disebut kacer jawa (Copsychus sechellarum) dan kacer poci (Copsychus saulari) satau kacer sekoci yang sering disebut kacer sumatra. Burung ini memang masih berkerabat yakni sama-sama dalam genus Copsychus.
Perbedaan keduanya yang menyolok hanyalah pada warna bulu hitam-putih. Copsychus sechellarum atau kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Sementara itu burung yang sangat mirip dengan kacer poci atau kacer sumatra adalah kacer madagaskar (Copsychus albospecularis).

CARA TERNAK BURUNG KACER DAN CARA MERAWATNYA


Cara Ternak Burung Kacer 

1. Kandang ternak
   Yang butuh di perhatikan didalam pembuatan kandang ternak merupakan ukuran panjang 90 cm lebar 90 cm serta tinggi 180 cm, kenapa ukurannya 90x90x180 ? dikarenakan ukuran tersebut sesuaikan dengan lebar strimin, tiap-tiap pembelian strimin memiliki lebar standar 90 cm.

Untuk rangka kandang merupakan dari kayu balo, pemakaian kayu ini mengingat karakter kayu yang keras, insyaallah tahan pada serangan rayap serta cuaca serta harga nya relatif lebih murah daripada kayu jati.

Kriteria yang ideal untuk sesuatu cara ternak burung kacer adalah :

a. tumbuh-tumbuhan
b. kolam/ dapat diakali dengan cawan dari tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air
c. area makan serta minum
d. pangkringan
e. glodok sarang
f. tulang sotong

2. indukan burung
Mutu indukan kacer memiliki dampak pada mutu anakannya, oleh karena itu, indukan kacer sebaiknya dipilih yang memiliki mutu bagus yang cirinya lebih kurang seperti berikut :

 - tidak cacat dengan fisik
 - wujud badan yang besar serta panjang
 - gerakkan gesit, enerjik, serta sorot mata tajam
 - sudah memasuki periode birahi ( kurang lebih diatas 10 bln. )
 - rajin berkicau

catatan :
a. indukan jantan dapat datang dari tangkapan muda rimba yang telah berusia kian lebih 10 bulan
b. indukan betina diusahakan melacak indukan betina yang telah jinak, umumnya indukan betina yang telah jinak datang dari burung hasil penangkaran juga yang berusia lebih kurang 1 th. ke atas.

3. Penjodohan
   
   Masukkan calon indukan jantan ke didalam kandang penangkaran, lantas masukkan calon indukan betina kedalam sangkar harian lantas tempel terus sangkar harian tersebut ke kandang penangkaran atau masukkan sangkar harian tersebut ke didalam kandang penangkaran, lantas diamati sampai ke-2 calon indukan terlihat akur, didalam perihal ini si jantan dapat berkicau terus-terusan serta ditanggapi oleh si betina yang hinggap di dasaran sangkar sembari ngleper-ngleper. jika telah ada sinyal tanda layaknya perihal tersebut baru si betina terlepas ke kandang penangkaran.

4. Periode bertelur
Sesudah indukan digabung tidak sebagian lama si betina dapat bertelur, umumnya burung kacer bertelur 2-3 butir, janganlah lupa senantiasa sediakan tulang sotong sepanjang sistem penjodohan dikarenakan tulang sotong amat menolong didalam sistem pembuatan cangkang telur agar kuat.

5. Pengeraman
Periode pengeraman pada burung kacer umumnya berkisar sepanjang 14 hari sejak telur pertama keluar.

6. Periode penetasan
Sesudah burung kacer mengerami telurnya sepanjang 14 hari, jadi telur dapat menetas. perhatian : untuk tahu apakah telur burung kacer telah menetas atau belum baiknya dengan lihat keadaan lingkungan kandang lebih kurang adakah sisa cangkang telur yang dibuang atau tidak, baiknya untuk untuk jaga-jaga sesudah usia pengeraman 10 hari tiap-tiap pagi mengeceknya, andai kata telah ada sisa cangkang yang dibikin segera berikan makanan tambahan berbentuk kroto fresh serta jangkrik.

7. Meloloh
Pada saat meloloh, cukup berikan makanan hidup ( jangkrik, belalang, ulat, kroto ) tiap-tiap pagi, siang saat 10 serta saat 2 serta sore hari. sampai dengan si anak keluar dari glodok serta akan makan sendiri.
Umumnya anakan usia 3 minggu telah dapat keluar glodok, usia 4 minggu anakan telah studi makan dengan langkah turut mematuk-matuk jangkrik yang didapatkan dari induknya, namun untuk dapat makan sendiri usia 5 minggu. anakan kacer usia 3 minggu telah mulai keluar sarang

8. Mensapih anak
Mensapih anak saat, si anak telah akan makan sendiri atau saat si indukan telah mulai mematuki anak saat anak mendekat, itu tandanya si indukan telah akan bertelur lagi.

Sesudah perihal tersebut, segera si anak disapih didalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, tiap-tiap pagi serta sore diberi kroto yang digabung dengan voor halus. untuk burung hasil penangkaran amat gampang sekali membiasakan dengan voor.